Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ERP Tambah Beban Pengendara Motor

Kompas.com - 11/05/2010, 12:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pemerintah mengenakan biaya kepada pengguna sepeda motor yang masuk ke jalan protokol akan menciptakan masalah baru. Mereka akan "terbebani" banyak hal. Yang paling terkena tentu sektor pengeluaran sehingga hal tersebut menciptakan ekonomi biaya tinggi dalam kehidupannya.

Saat ini, motor yang digunakan di Indonesia mayoritas dimanfaatkan oleh masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. Selain itu, belum terciptanya alat transportasi yang memadai di Indonesia, ditambah kondisi lalu lintas yang padat, membuat masyarakat lebih memilih sepeda motor karena praktis dan lebih ekonomis.

"Motor itu kan digunakan buat kerja, meningkatkan produktivitas. kalau sampai harus bayar masuk ke jalan-jalan protokol, pasti jadi lebih mahal biayanya. Sektor riil jadi terhambat," ujar General Manager of Sales PT Astra Honda Motor Sigit Kumala kepada Kompas.com, Senin (10/5/2010).

Sigit menambahkan, motor yang banyak dijual sekarang ini merupakan jenis ekonomis yang memiliki kapasitas mesin kecil dan harga relatif terjangkau, bukan motor mewah yang digunakan untuk pemuas dahaga hobi semata.

"Kalau yang dikenakan moge (motor gede) saya setuju. Nah, ini motor yang sekarang (motor-motor kecil), kasihan orang kecil nantinya, apalagi belum ada alternatif transportasi yang memadai," ungkap Sigit.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Shinduwinata menambahkan, pemerintah harus kembali menilai ulang penyebab utama kemacetan. Seluruh elemen yang ada sekarang ini di jalan mulai dari penegakan hukum, pengguna, dan sarana masih belum maksimal.

"Disiplin dulu deh di jalan, baik untuk penegak hukum maupun pengguna jalannya. Baru (setelah itu) bicara soal yang lainnya," papar Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com