Smart Fortwo mobil mungil buatan Mercedes Benz dan perusahaan jam tangan Swiss, Swatch, masih tetap merupakan mobil konvensional yang paling sedikit melepaskan CO ke udara. Itu sebabnya, Smart Fortwo dapat dikatakan sebagai mobil yang menggunakan mesin pembakaran dalam (
Mobil mungil yang menyandang mesin diesel yang dilengkapi teknologi
Bukan itu saja, mobil itu pun sangat hemat dalam mengonsumsi bahan bakar. Untuk menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer, Smart Fortwo CDI hanya memerlukan solar sebanyak 3,3 liter. Mobil mungil bermuatan dua orang itu hanya mengonsumsi 1 liter solar untuk menempuh perjalanan sejauh 30,3 kilometer.
Para insinyur di pabrik Smart Fortwo berhasil meningkatkan efisiensi mobil mungil itu dalam mengonsumsi bahan bakarnya dan mereka akan terus berupaya untuk meningkatkannya. Salah satu cara di antaranya adalah memperbaiki tingkat aerodinamis mobil mungil itu, dengan menurunkan ketinggian atapnya 0,7 sentimeter. Hal itu juga membuat mobil itu lebih aman, tingkat kemungkinan tergulingnya diperkecil.
Marc Langenbrinck, Managing Director Merek Smart, mengatakan, ”Kami terus mengupayakan agar model-model Smart Fortwo yang diproduksinya lebih ramah lagi terhadap lingkungan.
Smart Fortwo juga mengeluarkan versi hibrida dan versi listriknya. Bahkan, mobil mungil yang menggunakan tenaga penggerak listrik itu telah digunakan di London, Inggris, untuk penggunaan sehari-hari selama tiga tahun.
Pada November 2009, diproduksi 1.000 unit Smart Fortwo listrik. Diharapkan pada tahun 2012, mimpi untuk memiliki mobil yang sama sekali tidak mengeluarkan emisi (gas sisa pembakaran mesin) menjadi nyata bagi semua orang.
”Pada saat ini banyak orang yang membicarakan soal mobil dengan penggerak tenaga listrik. Kami tidak lagi membicarakannya karena mobil-mobil listrik kami sudah beroperasi di jalan,” kata Marc Langenbrinck. (JL)