Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBN Naik, Produsen Mobil Nasional Tetap Optimistis

Kompas.com - 06/01/2010, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan harga mobil sudah mulai dilakukan beberapa ATPM di Indonesia. Langkah ini tetap membuat mereka optimistis terhadap kinerja pasar otomotif nasional. Malah, ada yang memperkirakan bahwa kondisinya akan kembali seperti 2008.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan, kenaikan harga pada awal tahun menjadi hal yang lumrah. Hanya, kenaikan yang sekarang tidak sebesar 2009.

"Biasanya, penjualan pada awal tahun cenderung pelan. Namun satu hal, kenaikan tahun ini lebih kecil dari tahun sebelumnya. Jadi mudah-mudahan tak memengaruhi pasar pada Januari," jawab Joko saat dihubungi Kompas.com.

Ia menjelaskan, pada awal 2009, kenaikan harga mobil terjadi karena kondisi perekonomian yang tak sehat, seperti krisis keuangan yang bergeliat pada awal tahun, pelemahan nilai tukar rupiah, dan anjloknya pasar. Akibatnya, harga mobil sempat melonjak hingga 20 persen. Nah, tahun ini, kondisinya sudah mengarah ke positif dan membuat industri otomotif stabil.

Di pihak lain, Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy menilai, jika hanya disebabkan kenaikan BBN, maka tak terlalu signifikan pengaruhnya, kecuali jika pemerintah menetapkan kenaikan BBN ke titik maskimal.

"Kalau kenaikan BBN 20 persen, lain lagi ceritanya. Normalnya, kenaikan BBN tiap tahun antara 8 dan 10 persen, ya sekitar Rp 1 juta-Rp 5 juta, tergantung model. Penjualan akan tetap baik, konsumen sudah biasa tiap tahunnya," ujar Jonfis kepada Kompas.com, Rabu (6/1/10).

Senada dengan Jonfis, Johannes Saragih selaku Marketing Dept Head 4-Wheel PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku tetap optimistis dengan kondisi pasar pada 2010. Situasi makroekonomi yang positif akan mampu menopang penjualan sepanjang tahun. "Kenaikan BBN itu sudah biasa terjadi setiap tahun. Prediksi pasar bagus tahun ini. Jadi, bukan jadi masalah," aku Johannes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com