Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota dan Honda Grogoti Dominasi Suzuki di India

Kompas.com - 04/01/2010, 13:59 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com – Pameran Mobil Delhi atau Delhi Auto Show 2010 dibuka hari besok, 5 Januari 2010, akan menjadi medan “tempur” baru bagi produsen mobil asal Jepang di India. Pameran mobil terbesar India yang ke-10 ini - diselenggarakan dua tahun sekali - berlangsung dari 5 – 11 Januari 2010.

Pada pameran ini, Toyota dan Honda akan meluncurkan tidak kurang 6 model baru dalam upaya mengegrogoti pasar mobil India yang selama ini dinikmati oleh Maruti Suzuki dengan pangsa pasar 52 persen.

“Konsumen India akan punya banyak pilihan. Pangsa pasar Suzuki akan digegrogoti,” kata Puneet Gupta, seorang analis, perusahaan konsultan CSM Worldwide yang berkantor di New Delhi. Diperkirakan, Suzuki akan kehilangan pangsa pasar sampai 5 persen dalam dua tahun mendatang.

50 Juta Konsumen
Diperkirakan 50 juta konsumer mobil kelas menengah India akan tertarik dengan pameran ini. Beberapa produsen terkenal dunia, seperti Ford, Volkswagen telah memperkenalkan dan berusaha mengembangkan pabriknya di India.

Pasar mobil India tahun lalu mengalami pertumbuhan nomor dua di dunia setelah China. Diperkirakan konsumen India akan mencari model dan merek baru. Tahun lalu, produsen mobil di negara itu, menurut SIAM mencapai 1,838.697 unit dan kendaraan komersial 417.126. Seperti Indonesia, pasar otmotif India masih didominasi dengan kendaraan roda dua. Tahun lalu, produksnya mencapai 8.418.626 unit.

“Saya selalu ingin membeli mobil dengan merek global,” kata Koravangattu Vinayraj, 36 tahun seorang esksekutif industri karet di negara bagian Kerala, India selatan yang sudah menggunakan mobil kecil muatan Maruti Suzuki selama 10 tahun. “Di waktu yang lalu, kami tidak punya banyak opsi. yang tersedia hanya mobil kecil, ” tambahnya.

Suzuki berusaha mempertahankan pangsa pasarnya dengan memperkenal mobil baru pada pameran ini. Menurut SIAM (Society of India Automobile Manufacturer), Maruti Suzuki akan meluncurkan MPV kompak pertama yang disebut Concept R3. Produk yang diandalkan Suzuki adalah Kizashi dan SX4 hatchback. MPV baru yang akan diluncurkan Suzuki di India, Eeco diharapkan bisa terjual 40.000 unit per tahun.

“Kami sangat memperhatikan India karena bukan pada situasi kami sebagai pemimpin pasar. Tetapi semakin banyak kompetitor masuk,” kata  Hideki Taguchi, juru bicara Suzuki India.  Selama ini, penjualan Suzuki di India memberikan sumbangan 42 persen dari seluruh pasar global, seperti dikutip Bloomberg.

Pangsa pasar Maruti Suzuki terus digegrogoti oleh merek seperti Hyundai, Daewoo dan Tata yang meluncurkan mobil hatchback mini. Bila pada 2002, pangsa pasar Maruti 87 persen, kini tinggal sekitar  52 persen.

Honda: Pilih India
Wakil Presiden Honda India, memperkirakan pertumbuhan pasar mobil di India meningkat sampai 3 juta setahun pada 2015, sesuai dengan prediksi pemerintah. Karena itu pula Honda lebih memilih Pameran Mobil India ketimbang Detroit (NAIAS) yang dibuka minggu depan.

“Kompetisi makin keras ketika Toyota dan produsen mobil lain masuk ke India dengan gagahnya,” kata Koichi Ogawa dari Daiwa SB Invenstment Tokyo.

Dominasi Kompak
Sementara itu SIAM memperkirakan mobil kompak akan mendominasi pameran New Delhi kali ini.  Diinformasikan, Toyota memamerkan 12 model  termasuk Prius, Innova CNG dan Corolla Altis. Toyota baru meluncurkan mobil kompaknya di India tahu depan.

Sementara itu, agar bisa bersaing dengan Maruti Suzuki, Hyundai  meluncurkan sedan dan hatchback bermesin 1,2 dan 1,5 liter. Sedangkan produks konsep adalah10 hatchback listrik  yang memang dibuat di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com