Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Vario Berbaju Perang Zaman Romawi

Kompas.com - 21/12/2009, 17:18 WIB

KOMPAS.com — Baju perang zaman Romawi atau baju zirah yang dipakai panglima Inggris telah mengilhami Deto Ardiansyah. Honda Vario yang dipunyainya jadi korban. Bisa terinspirasi lantaran modifikasi dari kompetitor lebih dahsyat, maka pria asal Malang, Jawa Timur, ini mengubah ekstrem skutiknya.

Karena konsep modifnya baju perang, berarti harus bisa dibongkar pasang. "Artinya, meski ekstrem, bodi asli masih ada," ungkap pengusaha muda ini.

Kalau Anda lihat setiap sisi membentuk runcing, melambangkan senjata sang jagoan. Seperti bagian depan yang menutupi lampu orisinal. Bagian paling sensasional, tentu belakang. Modelnya bagaikan spiral. "Saya paling suka bagian buritan ini dan mampu mengundang perhatian orang. Sesuatu yang benar-benar beda," bangga ayah satu anak ini.

Hebatnya, sudah banyak lekukan, dibuatnya dari bahan fiber. Untuk menonjolkan sudut yang meruncing dan lekukan, dipilih satu warna silver ditambah titik-titik hitam.

Tak hanya bodi yang mengesankan senjata perang. Sepatbor depan dibikin meruncing, termasuk desain pelek custom dengan palang yang serba runcing. Bahkan ukuran peleknya pun terbilang berani, belakang 8 inci dan depan 5 inci. Karena lebar, sumbu roda dimundurkan sampai 20 cm.

Uniknya, suspensi belakang bisa naik turun sampai 5 cm karena sudah dilengkapi air suspension. Diakui Deto, aplikasi ini ditiru dari komunitas mobil. Tabung untuk menyimpan udara diletakkan di atas dek dan pengisian udaranya berlangsung saat motor dalam keadaan menyala karena tenaganya juga bersumber dari aki.

Namun, untuk membuat skutik ini bisa beraksi tetap butuh kerja manual. Artinya, untuk mengalirkan angin ke suspensi belakang menggunakan semacam keran sebagai pengatur.

Sayang, skutik ini kurang nyaman buat diajak jalan jauh. Deto tak pusing, karena Honda Vario ini dibangun buat lomba. (Ade, Nurfil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com