Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Produsen Mobil Siap Produksi Mobil Murah

Kompas.com - 23/11/2009, 10:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kerja sama Toyota-Daihatsu dalam memproduksi mobil murah bukan lagi isu, melainkan sudah pasti dan tinggal menunggu kebijakan Pemerintah Indonesia. Kepastian kolaborasi itu disampaikan salah satu petinggi dari kedua produsen mobil tersebut.

"Kami akan kerja sama dengan Daihatsu dalam proyek ini. Barangnya (jenis mobil) saat ini sudah ada, tinggal tunggu kebijakan dari pemerintah," ujar Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di Jakarta, baru-baru ini. Ia menjelaskan, produk hasil kerja sama kedua merek telah terbukti berhasil. Contohnya, Avanza-Xenia tercatat sebagai mobil terlaris sejak diluncurkan pada 2004.

Mengenai mobil murah, Johnny masih enggan menceritakan lebih detail. Namun ia menegaskan, mobil tersebut akan bercita rasa lokal sesuai dengan kebijakan yang dirilis Toyota Motor Corp selaku prinsipal.

Terkait dengan hal ini, Direktur Industri Alat Transportasi dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin) Panggah Susanto menjelaskan, draf pengembangan mobil murah sudah diteruskan ke Departemen Keuangan untuk dibahas interdept. Targetnya, akhir tahun 2009, keputusan sudah bisa diterima dan akan ditawarkan ke seluruh prinsipal mobil.

"Kami sudah kirim itu (draf) ke Depkeu (Departemen Keuangan). Kita maunya mobil yang diproduksi nanti tidak sekadar murah, tetapi juga ramah lingkungan," ujar Panggah.

Beberapa poin yang coba ditawarkan pemerintah antara lain memenuhi kandungan lokal sebesar 60 persen, konsumsi bahan bakar 1 liter per 22 km, dan menggunakan standar emisi Euro 3. Pemerintah juga menawarkan paket insentif fiskal, salah satunya pemangkasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

Selain dua merek di atas, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) juga menyatakan siap memproduksi mobil murah. Suzuki mengaku telah memiliki teknologi yang dibutuhkan, khususnya mesin dengan kapasitas silinder kecil yang cocok untuk mobil murah, yakni K10B, K12B, dan K14B.

"Kami tinggal menunggu keputusan dari pemerintah. Kami sudah memiliki mesin dan tinggal melakukan penelitian lebih lanjut mengenai mesin yang mana yang akan dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan," ujar Persiden Direktur SIM Yoshiji Terada, belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com