Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Mobil Suzuki Mulai Bergairah Kembali

Kompas.com - 04/11/2009, 08:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati kondisi ekonomi mulai bergerak membaik, belum mempengaruhi Kinerja ekspor PT Suzuki Indomobil Motor (SIM). Tahun ini, ekspor yang dilakukan produsen mobil Suzuki di Indonesia itu mengalami penurunan 60 persen. Sampai akhir tahun, daya serap ke sejumlah negara tujuan diperkirakan mencapai 10.000 unit.

Johannes Saragih, Marketing Export Department Head SIM menjelaskan, secara umum krisis keuangan global tak berpengaruh besar bagi perekonomian Indonesia. Tapi, berbading terbalik dengan kondisi ekspor.

"Thailand misalnya, kalau biasanya kita bisa ekspor sekitar 900 hingga 1.000 unit per bulan. Saat krisis, berhenti total. Bahkan, sejak krisis mulai bergejolak, kita stop eskpor ke sana sama sekali. Baru mulai lagi bulan ini (November)," ujar pria yang akrab dipanggil John kepada KOMPAS.com, Selasa (3/11).

Sepanjang tahun ini, SIM hanya mengandalkan kinerja ekspor dari produk Suzuki APV dengan sejumlah negara di wilayah Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asean menjadi tujuan utama. Khusus pasar ekspor, multi purpose vehicle (MPV) berlambang huruf S ini juga diproduksi dalam bentuk pick-up sesuai permintaan pasar.

Dikatakan, kondisi pasar yang terus pulih membuat optimisme kinerja ekspor SIM kembali meningkat untuk periode 2010 mendatang. John, memprediksi pasar ekspor Suzuki mampu kembali menguat hingga 50 persen dari posisi tahun ini.

"Mungkin sekitar 14.000 hingga 15.000 unit. Memang pasar belum pulih sepenuhnya, tapi setidaknya sudah mulai kembali naik lagi permintaan," tutup John.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com