Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Indonesia Membuka Pintu buat Investor Mobil Murah

Kompas.com - 05/10/2009, 14:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah membuka pintu bagi prinsipal otomotif dunia agar memilih Indonesia sebagai basis produksi mobil murah dan ramah lingkungan (low cost dan eco car). Kebijakan pendukung tengah dipersiapkan. Salah satunya, standar peningkatan kandungan lokal yang tinggi.

"Produsen otomotif mana pun boleh memproduksi asal memenuhi syarat lokal konten 60 persen," ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady saat dihubungi Kompas.com. Minggu (4/10) malam.

Mobil murah, menurut Edy, harus bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, baik melalui tunai maupun kredit. Adapun mobil ramah lingkungan artinya mobil dengan konsumsi bahan bakar hemat di atas 20 km per liter dan emisinya bersih. "Harganya mungkin sekitar Rp 60 juta, irit, dan masuk standar emisi Euro3," ungkapnya.

Paket insentif yang tengah disiapkan, bocor Edy, yakni kebijakan investasi terintegrasi, seperti paket pengembangan industri otomotif khusus low cost and eco car. Sementara itu, di sektor fiskal, seperti beban pajak dan bea masuk—termasuk untuk impor terhadap komponen yang belum berkembang di kawasan lokal—(insentif fiskal), pemerintah pusat dan daerah diharapkan meringankan daya beli masyarakat.

"Kebijakan ini akan menyentuh semua elemen produksi otomotif. Di antaranya pembiayaan untuk produksi dan pembelian pendukung, pengembangan teknologi termasuk peralatan pengujian, perlindungan hak karya intelektual, logistik dan infrastruktur, serta pengembangan energi murah dan ramah lingkungan seperti euro 2 ke atas. Selain itu, juga kemudahan, kecepatan, dan kemurahan perolehan lahan, izin, informasi, bahan baku, SDM (sumber daya manusia) yang kompeten, dan lainnya," papar Edy.

Sekadar mengingatkan, sektor otomotif merupakan salah satu industri prioritas yang telah ditetapkan, seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional. "Kebijakan mobil terjangkau dan ramah lingkungan ini merupakan quick wins dari fokus pengembangan industri alat angkut yang menjadi salah satu industri prioritas yang telah ditetapkan karena akan mendorong percepatan pengembangan industri komponen, perlengkapan, dan permesinan," pungkas Edy.

Saat ini, Indonesia harus bersaing dengan Thailand untuk bisa menangkap investor masuk ke Indonesia di sektor otomotif. Negeri Gajah Putih tersebut telah meluncurkan kebijakan serupa agar prinsipal otomotif mengembangkan mobil ramah lingkungan, dan tampaknya negara itu berhasil.

Nah, tampaknya Indonesia perlu menyiapkan turbo khusus untuk mengejar. Pasalnya, salah satu produsen mobil dari Jepang, Nissan, telah mengumumkan akan meluncurkan eco car pertama di dunia yang berbasis produksi di Thailand, Maret tahun depan. Lalu, apa benar Indonesia siap bersaing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com