Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapsul Disedot, Innova Disemprot

Kompas.com - 11/04/2009, 15:03 WIB

KOMPAS.com — Sistem injeksi bukan lagi teknologi baru, tetapi sudah digunakan semua mobil yang diproduksi di Indonesia saat ini, mulai dari yang paling mewah sampai terendah.

Untuk Kijang, sistem injeksi bensin digunakan pada Kapsul produksi terakhir dan seluruh Innova. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan Innova lebih irit konsumsi bahan bakarnya dibandingkan dengan Kapsul, terutama yang masih mengandalkan karburator.

Karburasi. Pada mesin yang masih mengandalkan sistem karburasi (alatnya disebut karburator), bensin dipasok ke dalam mesin berdasarkan isapan piston. Saat mesin melakukan langkah isap atau piston bergerak dari atas (titik mati atas, TMA) ke bawah (titik mati bawah atau TMB) dan katup isap terbuka, udara dari luar disedot ke dalam mesin. Udara ini mengalir melalui belalai (saluran masuk), saringan udara, karburator, saluran isap, dan terus ke dalam mesin.

Tugas karburator mencampur bahan bakar dan udara. Cara mencampurnya, saat udara lewat karburator yang mengalir pada kecepatan tinggi—karena adanya efek venturi atau penyempitan—bensin yang berada di ruang pelampung tersedot melalui spuyer (lubang-lubang berukuran jarum). Selanjutnya, dalam perjalanan dan sampai di mesin, udara bercampur membentuk kabut dan menjadikannya lebih mudah dibakar.

Injeksi. Pada sistem injeksi, cara memasok atau mendapatkan udara sama dengan mesin yang masih menggunakan sistem karburasi. Tepatnya, udara diisap ketika piston di dalam mesin bergerak dari atas ke bawah. Perbedaannya ada pada cara mencampur dan memasok bensin.

Di sini, bensin tidak disedot oleh udara yang mengalir dengan cepat, tetapi disemprotkan oleh injektor. Pada mesin Innova, bensin disemprotkan ke dekat katup isap. Di sinilah untuk pertama kali bensin dan udara bercampur. Selanjutnya, percampuran atau hubungan lebih akrab terjadi di dalam mesin.

Injektor yang digunakan untuk menyemprot bensin dipasang di saluran isap dan hasil semprotannya diarahkan ke dekat katup isap. Agar bensin bisa dinjeksi dengan tekanan kuat sehingga terbentuk pengabutan, digunakan pompa tekanan tinggi. Dalam hal ini, mesin menggunakan dua pompa, satu di tangki, dan satu lagi di ruang mesin.

Injektor. Injektor, cara kerjanya sama dengan jarum suntik. Ada bagian yang bergerak naik-turun dan disebut plunyer. Di ujung plunyer ada jarum yang menutup lubang nosel ketika tidak bekerja. 

Bila arus listrik dialirkan oleh komputer ke injektor (ke solenoid), plunyer tertarik, jarum ikut terangkat dari dudukannya. Hasilnya, bensin yang berada di dalam injektor menyemprot keluar. Ini bisa terjadi karena bensin yang ada di dalamnya bertekanan.

Injektor dipasang pada rel bahan bakar bersama injektor untuk silinder lainnya. Jadi, satu silinder menggunakan satu injektor. Karena itu pula, metode ini disebut multipoint injection.

Bensin yang berada di dalam rel terus ditekan oleh pompa. Agar tekanan konstan dan tidak boleh terlalu tinggi, pada rel dilengkapi pula dengan kontrol tekanan (pressure regulator). Bila tekanan terlalu tinggi, bensin dikembalikan ke tangki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com