Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Irit Kijang Innova Diesel ala Ardianto

Kompas.com - 21/03/2009, 09:31 WIB

KOMPAS.com — Ketika Anto berhasil memenangi lomba irit di kelas diesel dengan jarak tempuh terjauh 14,702 km per liter, dalam acara touring sesama anggota Innova Community (IC), akhir Februari lalu, hal itu membuat penasaran Kompas.com. Seperti apa sih, mobil dan cara menyetirnya?

Tambah Intercooler
Begitu melihat tampilan Kijang Innova milik pria bernama asli Ardianto ini, kami setengah tidak percaya kalau MPV itu bisa irit. Bayangkan, diproduksi 2005, ya sedikit tua dan bertransmisi otomatis pula. Kemudian, keempat roda memakai ukuran 235/70-R16 dan kembang ban bercorak untuk medan garuk tanah alias off-road. Saat melongok ke belakang, ujung knalpotnya sebesar betis pria dewasa.

"Pada bodi ada peredam sebanyak 30 lembar. Sama saja dengan membawa dua orang dewasa. Belum lagi semprotan anti-karat," sebut pria berbadan sedikit subur itu membuka pembicaraan. Kemudian, ketika lomba, bujangan berusia 34 tahun ini masih ditemani dua orang, "Satu dewasa dan satunya lagi anak-anak, plus membawa barang-barang," katanya.

Semakain tidak percaya kalau Kijang Innova bisa mencapai 14,702 km/liter kala kap mesin dibuka. Sistem turbonya sudah sedikit mengalami perubahan. Di antaranya, adanya penambahan intercooler yang berfungsi untuk mendinginkan angin. "Jika sebelumnya yang masuk ke mesin udara panas, sekarang menjadi dingin," komentar wiraswata di bidang otomotif itu.

Ubahan lainnya, tampak pada sistem exhaust. Diameter pipa sedikit lebih besar dan tekukannya tidak patah sehingga pernapasan mesin lebih lancar. Dengan demikian, turbo bekerja pada putaran mesin lebih rendah. Manajemen mesin dikasih Unichip type Q.

Masih seputar turbo. Untuk mengurangi gejala turbo lag, Anto menambah peranti Acceler Air Induction (AAI) bikinan dalam negeri, dan memang, kala Kompas.com menjajal Innova, akselerasi begitu responsif. Lalu, perpindahan tiap gigi berlangsung halus tanpa ada jeda.

Dari polesan itu, tenaga mesin D4D terdongkrak dari 102 pk menjadi 138 pk. Begitu juga torsi, meningkat dari 215 Nm menjadi 253 Nm.

Dengan perubahan demikian, secara logika, konsumsi bahan bakarnya pasti lebih boros. Nyatanya, Anto berhasil memenangi lomba dengan 1 liter bensin bisa menempuh jarak 14,702 km. "Saya juga kaget, kok hasilnya bisa segitu," ujar Anto.

Eco Drive
Kunci kesuksesan Anto katanya karena, selama menempuh rute dari Jakarta menuju Ciwideuy, Jawa Barat, menerapkan gaya mengemudi Eco Drive. "Kita harus tahu karakter mesin. Kemudian selama perjalanan menjaga torsi maksimal setiap gigi," katanya.

Bukan itu saja. Dalam melakukan akselerasi harus mengikuti irama mesin. Artinya, tanpa harus dihentak, apalagi Kijang Innova ini sudah dilengkapi teknologi drive by wire, bila pedal gas dibejek, justru boros.

Kemudian, saat melintasi jalan tanjakan cukup panjang di tol Cipularang, Anto memindahkan posisi transmisi dari D ke angka 3 (persneling 3). Dan itu hanya dilakukan sekali.

Cara pengereman jangan mendadak karena energi terbuang percuma. Kemudian, kala berhenti lebih dari satu menit, sebaiknya tongkat transmisi dipindahkan ke netral. Jika tetap dipanteng di D, selain suhu ATF panas, juga energi terbuang sia-sia.

Seandainya Kijang Innova itu menggunakan ban sesuai ukuran standarnya yang R15, keiritannya mungkin bisa melewati keiritan bensin yang 1 liter menempuh 15 km lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com