Uji Coba Nissan Teana 350XV di Jepang

 Seusai menguji coba Nissan Fairlady 370Z di Izu Cycle Sport Center, Shizuoka, Kanagawa, Jepang, 20 Januari lalu, ada tawaran untuk menguji coba Nissan Teana 350XV. Tentu saja tawaran itu tidak disia-siakan.

 Namun, sebelum uji coba itu dilakukan, ketua tim instruktur dari Nissan mengingatkan bahwa Nissan Teana adalah mobil penumpang (passenger car) dan bukan mobil sport seperti Nissan Fairlady 370Z sehingga cara mengendarainya pun berbeda.

 Pintu segera dibuka. Ternyata Nissan Teana 350XV yang berwarna putih itu menggunakan persneling otomatik. Setelah menutup pintu, menyesuaikan kursi, dan mengenakan sabuk pengaman, kaki kanan menginjak pedal rem, dan menyalankan mesin. Kabin Nissan Teana terasa senyap. Suara mesin nyaris tak terdengar di kabin, demikian juga dengan getaran mesin sama sekali tidak terasa. Itu berkat penggunaan penahan mesin 6 titik (six point engine mounting).

 Seperti eksteriornya, interior Nissan Teana yang didominasi kulit dengan hiasan bermotif kayu pun terkesan mewah. Musik pun segera dihidupkan. Suara indah yang keluar dari Bose 5.1-channel surround sound system terdengar asyik di telinga. Namun, karena Nissan Fairlady 370Z yang menjadi lead car sudah melaju, maka tangkai persneling pun segera dipindahkan dari huruf P (parking) ke huruf D (drive) dan kaki dipindahkan dari pedal rem ke pedal gas. Mobil pun meluncur mulus mengejar lead car, tak terasa jarum spidometer telah menunjuk angka 120 kilometer per jam.

 Mesin berkapasitas 3.5 Liter, 6 silinder dalam konfigurasi V (V6), menghasilkan tenaga maksimum 250 PK (paardekracht, daya kuda) pada 6.000 putaran mesin per menit (rpm) dan torsi maksimum 335 Nm (Newton-meter) pada 4.400 rpm. Tenaga dan torsi mesin itu disalurkan ke roda depan melalui persneling otomatik yang menggunakan sistem continuously variable transmission (CVT), yang membuat pergantian gigi persneling berlangsung lembut dan tanpa sentakan.

 Tanpa banyak kesulitan, Nissan Teana 350XV menempel ketat Nissan Fairlady 370Z yang menjadi lead car. Namun, suspensi yang dikhususkan bagi mobil penumpang membuat Nissan Teana harus mengambil jarak dengan lead car untuk dapat menikung dengan nyaman dan aman. Bermanuver secara ekstrem di tikungan akan membuat Nissan Teana limbung dan berpotensi keluar dari lintasan.

 Berbeda dengan suspensi Nissan Fairlady 370Z yang keras karena didesain untuk melakukan manuver ekstrem dengan asyik dan aman, suspensi Nissan Teana 350XV termasuk empuk, mengingat kenyamanan menjadi hal yang teramat penting bagi mobil penumpang. Pengendalian (handling) Nissan Teana 350XV sangat menonjol, bahkan dalam kecepatan tinggi sekalipun. Kestabilan mobil yang panjangnya dikurangi 4,5 sentimeter dari pendahulunya, dari 4,890 meter menjadi 4,845 meter, pun cukup menonjol.

 Sangat berbeda rasanya mengemudikan Nissan Fairlady 370Z dan Nissan Teana 350XV di lintasan khusus di Izu Cycle Sport Center. Kedua mobil yang berbeda karakter itu masing-masing mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri.

 Lintasan di Izu Cycle Sport Center yang panjangnya 5 kilometer dan cukup lebar untuk digunakan mobil membuat uji coba Nissan Teana menjadi kegiatan yang sangat mengasyikkan. Sebagai mobil penumpang, akselerasi Nissan Teana cukup menonjol. Itu sebabnya, beberapa kali kecepatan harus segera diturunkan agar Nissan Teana dapat bermanuver secara aman.

 Walaupun penunjuk suhu udara di Izu Cycle Sport Center menunjukkan angka 3-8 derajat celsius, suhu udara yang dingin itu tidak sampai mengganggu berlangsungnya uji coba Nissan Teana 350XV.

 Belum diketahui kapan Nissan Teana baru, yang tersedia dalam dua tipe itu, yakni Nissan Teana 250XV dan Nissan Teana 350XV, akan dipasarkan di Indonesia. (JL)