Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jalur Mudik di Bekasi Tak Layak

Kompas.com - 13/09/2008, 05:39 WIB

JAKARTA, JUMAT - Tiga jalur mudik di Kota Bekasi memprihatinkan. Selain kondisinya rusak parah, sebagian lainnya masih dalam proses perbaikan. Kondisi itu diakui Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji. Ketiga jalur mudik tersebut bermuara di Jalan Khairil Anwar dan selanjutnya menuju arah Tambun dan Cibitung yang letaknya sejajar dengan Jalan Kalimalang. Dipastikan di ruas jalan tersebut akan terjadi penumpukan kendaraan.
 
Sedang ruas Jalan Diponegoro dari Bulakkapal hingga Pasar Tambun, hingga saat ini masih dalam proses perbaikan dan peninggian jalan. Sedikitnya ada tiga titik proyek pembangunan jembatan di ruas jalan tersebut.
 
Rayendra menyatakan akan membikin tiga rekayasa jalur mudik. Rekayasa pertama adalah jalur dari arah Pulogadung dan Cakung yang masuk ke wilayah Kota Bekasi melalui Jalan Sudirman, Jalan Juanda, dan Jalan Sultan Agung. Selanjutnya arus kendaraan pemudik diarahkan menuju Jalan Sersan Aswan menuju Jalan Khairil Anwar.
 
"Kami akan berupaya mengarahkan pemudik agar tidak melintasi Jalan Cut Meutia dan Persimpangan Bulakkapal. Hal itu karena masih ada penyempitan jalan di dekat Terminal Bekasi atau di Jalan Cut Meutia akibat proses perbaikan jalan yang belum selesai. Hal itu juga kami lakukan agar pemudik tidak menggunakan Jalan Diponegoro yang hingga saat ini masih dalam tahap perbaikan," ujar Rayendra.
 
Rekayasa jalur mudik kedua adalah melalui Jalan KH Noer Ali atau Jalan Kalimalang, Jalan Hasibuan, Jalan Khairil Anwar, dan selanjutnya menuju Tambun dan Cibitung. Sementara untuk rekayasa jalur mudik ketiga adalah Jalan Siliwangi atau Jalan Narogong langsung menuju ke Jalan Khairil Anwar.
 
"Saat ini sebagian ruas jalan di Jalan KH Noer Alie atau di Jalan Kalimalang kondisinya masih rusak. Padahal jalur tersebut adalah jalur favorit pemudik dari arah Jakarta. Sementara Jalan Siliwangi adalah akses jalan bagi warga Bogor dan Depok yang hendak mudik ke daerah Pantura melalui Kota Bekasi dan kondisinya juga masih ada yang berlubang. Secara umum kondisi jalur mudik di kota bekasi memang tidak layak," ujar Rayendra.
 
Untuk mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan yang buruk tersebut kata Rayendra pihaknya akan menyediakan rambu portabel yang akan ditaruh di ruas jalur mudik. Rambu-rambu tersebut salah satunya akan ditaruh 100 meter sebelum lokasi jalan rusak atau sebelum lokasi jalan yang menyempit dan persimpangan jalan.
 
"Kami sudah menyiapkan sedikitnya 50 rambu portabel dan akan membangun posko angkutan Lebaran masing-masing di Terminal Bekasi, simpang Bulakkapal, Pintu Tol Bekasi Timur, Pintu Tol Bekasi Barat, SMPN 2 Bekasi, Rawapanjang, Simpang Grand Mall, Poncol, RS Bella, dan simpang Telukbuyung," ujar Rayendra yang juga menyebutkan bahwa berdasarkan prakiraan Pemerintah Pusat tahun ini jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor di Indonesia naik mencapai 18,09 persen dari 2.122.697 kendaraan menjadi 2.506.572 kendaraan.
 
Selain mengantisipasi pemudik yang menggunakan sepeda motor, pihaknya telah melakukan antisipasi kegiatan mudik Lebaran bagi warga yang menggunakan angkutan umum. Tahun 2008 ini Kota Bekasi telah menyediakan armada angkutan umum masing-masing 600 bus reguler, 103 bus cadangan, 330 kendaraan bus kota, 3.094 kendaraan angkutan umum kecil, serta 250 bus bantuan dari PO Budiman dan PO Mayasari Bhakti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com