Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cutting Sticker atau Airbrush Untuk Mewarnai Bodi Mobil

Kompas.com - 21/07/2008, 09:03 WIB

Bagi sebagian orang, memodifikasi mobil membutuhkan proses yang berliku dan membutuhkan dana tidak kecil. Termasuk dalam mewarnai bodi yang sudah dipermak, lazim dilakukan para penghobi ada dua cara, dengan cutting sticker atau airbrush.

Nah, di stan Kompas.com saat berlangsung pameran IIMS, kemarin berlangsung talkshow mengenai teknik mewarnai bodi. Tampil sebagai pembicara, Sherwin Moniaga, pengusaha cutting sticker dan Maverick Yonathan, pemilik Toyota Yaris yang bodi mobilnya sudah dikelir.
 
Mengenai bahan sticker yang digunakan, menurut Sherwin, bisa yang solid seperti Oracle, tembus cahaya (Scotchlite) dan sticker printingan yang bisa membentuk motif apapun. "Harga sebodi dengan cutting sticker untuk motif striping yang paling simpel sekitar Rp 250 ribu. Sedangkan yang paling mahal untuk chrome warna biru full bodi  mencapai Rp 7,5 juta,"tutur marketing usaha cutting stiker Wien's itu.

Kelebihan lain sticker, menurut Sherwin, bisa tahan lama, asal tidak sering digosok. "Keseringan digosok warnanya bisa luntur akibat lapisannya hilang karena gosokan," tuturnya kepada Kompas.com.

Dari pengalaman Maverick Yonathan, yang punya hobi memodifikasi bodi, teknik airbrush lebih tahan lama hingga minimal 10 tahun. "Kalau airbrush, sisi artnya yang lebih diutamakan. Lalu,  ide harus unik dan berani," tutur Maverick yang biasa dipanggil Erik.

Memang, dari segi harga, airbrush lebih mahal. Untuk bentuk yang paling simpel bisa mencapai Rp 15 juta. "Kalo modifikasi mobil dengan airbrush, harganya hampir sama dengan harga mobil baru Yaris. Itu pengalaman saya," ujarnya. Karena, prosesnya lebih rumit. Untuk motif yang 3 dimensi, harganya 25 juta," jelas peraih Runner Up Yaris Show Off 2007 dan 2008.

Selain eyecatching, dikatakan Erik, tampilan bodi menambah anggun tampilan kendaraan. "Masing-masing teknik pewarnaan bodi punya kelebihan dan kekurangan," tutup Maverick.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com