ATPM Belum Siap ke Kemayoran

JAKARTA, SABTU - Imbauan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam sambutannya pada pembukaan pameran IIMS, Jumat (11/7) di JCC agar pameran mobil disatukan dengan sepeda motor ternyata menimbulkan keresahan di kalangan para partisipannya. Beberapa ATPM besar memberi indikasi kurang setuju pindah "rumah" ke PRJ, Kemayoran. "Kita memang ada rencana ke arah sana, tapi perlu persiapan yang matang," ungkap Automotive Event Division Dyandra Promosindo Dhoris Dhoranti.

Dalam waktu dekat (tahun depan), menurut Dhoris, belum mungkin. Namun, melihat kapasitas gedung dan jumlah peserta, memang sudah seharusnya mendapat gedung yang lebih besar dan memenuhi syarat.

Perihal ini, Jongkie D Sugiarto, Presdir PT Hyundai Mobil Indonesia, mengatakan, "Tiga tahun yang lalu saya sudah bilang sama Dyandra, undang para ATPM. Tanyakan kepada mereka, apa yang menjadi kekurangan dari tempat baru itu? Mengapa mereka kurang sreg?" Sebagai ATPM yang tergolong menengah, tutur Jongkie, pihaknya ngikut aja mau pindah ke mana.

Sementara itu, dari Toyota mengisyaratkan belum memberi lampu hijau. Artinya, sedikit berat untuk pindah lokasi. "Bisakah Kemayoran memberi kenyamanan bagi pengunjung?" ujar Achmad Rizal. Manajer Marcomm PT Toyota Astra Motor itu juga menyinggung masalah transportasi. Lalu, lahan parkirnya terlalu jauh dengan gedung pameran.

Hal senada juga disampaikan Jonfis Fandy, Marketing and Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor ini menilai kalau lokasi JCC sangat strategis. "Orang mau iseng habis makan siang atau dari kantor, sangat dekat ke JCC," katanya.

Iseng yang dimaksud Jonfis, orang kantoran bisa melihat sebentar pameran sehabis makan siang. Kemudian, di sekitar sini banyak pusat perbelanjaan dan paling jauh Mall Taman Anggrek. "Sementara di sana, jauh dari mana-mana. Tapi, bukan berarti saya tidak setuju. Survei yang matang dulu," ujarnya. "Kalau parkir yang dipermasalahkan, itu kan bukan persoalan baru, tapi sudah dari dulu."

Selain Toyota dan Honda, beberapa ATPM papan tengah dan atas yang enggan disebut namanya menilai, PRJ identik dengan arena pesta rakyat. Sementara pameran ini  sudah berstandar internasional dan mendapat pengakuan dari OICA.

Image itu sebenarnya bisa dihilangkan. Terpenting, seperti yang dibilang Rizal, soal kenyamanan. Kenyamanan di sini menyangkut dua sisi, baik bagi peserta maupun pengunjung.