Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

i MiEV Murni Mengandalkan Tenaga Listrik

Kompas.com - 13/07/2008, 16:32 WIB

Mobil bertenaga listrik bukan lagi hal baru meski pada i MiEV, Mitsubishi menilainya masih konsep. Sejak akhir 1980 sudah banyak produsen yang memperkenalkan mobil listrik. Pada awal 1990-an di Swiss, yang dikenal sangat ketat dalam regulasi emisi kendaraan, mobil listrik dijual secara komersial.

Pada waktu yang sama di Tanah air, beberapa mahasiswa dari ITS, Surabaya, terkena deman tren mobil listrik. Mereka pun membuat mobil tenaga surya dengan penggerak motor listrik. Selanjutnya pada 2006 LIPI memperkenalkan listriknya yang diberi nama Marlip.

Kelemahan Baterai
Pengembangan mobil listrik sempat tenggelam karena penggunaan mobil hibrida. Pasalnya, mobil yang mengandalkan tenaga listrik murni tidak bisa diandalkan secara penuh karena selain infrastruktur yang belum siap, juga terdapat kelemahan pada baterai sebagai penyimpan energi listrik. Ukuran baterai terlalu berat sehingga bobot mobil menjadi lebih berat. Baterai sendiri masih dianggap sebagai sumber polusi bila habis umur pakainya. Di samping itu, pengisiannya butuh waktu lama.

Namun, sesuai perjalanan waktu, para ahli terus berusaha mengembangkan baterai yang makin efisien dan tidak menimbulkan polusi. Kerja motor listrik sebagai penggerak mobil juga semakin efisien. Menariknya lagi, peran perusahaan listrik untuk mengembangkan mobil listrik juga makin gencar. Inilah yang dilakukan Mitsubishi Motor Corporation (MMC) dengan perusahaan listrik  Jepang, yaitu Tokyo Electric Power Co, The Chugoku Elecric Power Co Inc, dan Kyushu Electric Power Co Inc. Mereka mengembangkan i MiEV yang dapat membawa empat penumpang. i MiEV diperkenalkan di Jepang pada Januari 2006.

Litium Ion
Sebagai pengganti mesin pembakaran dalam (konvensional) digunakan motor listrik  (penggerak) dan baterai litium ion (penyimpan energi listrik) plus inverter yang mengubah arus DC (arus searah dari baterai) menjadi arus AC(bolak-balik). Untuk sumber penggerak, digunakan motor listrik dengan magnet permanen dengan ukuran lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin bensin 660 cc turbocharger.

Pengisian baterai pada i MiEV dilakukan dengan tiga cara. Sistem colokan di rumah  dengan tegangan 100 dan 200 volt. Untuk 100 volt dibutuhkan waktu 14 jam, sedangkan 200 volt memakan waktu 7 jam. Di tempat parkir dilakukan pengisian cepat (quick charger), yaitu hanya 30 menit, tapi baterai hanya terisi sampai 80 persen.

Untuk melakukan pengisian biasa dan cepat, mobil dilengkapi degan dua terminal atau colokan pengisian yang bebeda. Keduanya ditempatkan presisi di posisi tempat pengisian bahan bakar pada mobil biasa. Menurut  Mitsubishi, i MiEV bisa dipacu hingga 130 km per jam. Bila baterai berisi penuh, jarak tempuhnya bisa mencapai 160 km. Kondisi ini hanya berlaku pada jalan bebas hambatan. Seandainya mobil ini digunakan di Jakarta dengan kondisi jalanan yang sangat macet, plus adanya pemadaman bergilir oleh PLN, jangan harap kemampuan tersebut bisa diperoleh. Maunya berpartisipasi mengurangi polusi, di lain hal juga bikin ribet. Oalah! (Zul) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com